25 Juli 2010

Asal mula Kota Pangkalan Susu

Share on :
Kirim Ke FB Kamu

Sejarah Ringkas Kecamatan Pangkalan Susu

     Bahwa secara terperinci dan mendetai.sejarah kelahiran dan pertumbuhan maupun perkembangan Kecamatan pangkalan Susu tidak di peroleh dengan pasti,namun berdasarkan keterangan yang di kumpul di peroleh dari para orang tua (M.Jali Hg dan Ramli)dapat di kumpulkan keterangan-keterangan yang di anggap cukup memadai untuk menjadi catatan.
     Lebih kurang dari 1890 dalam suatu suasana masih hutan semak belukar dan kegiatan pemerentahan tunduk sultan Langkat di Tanjung Pura,seorang yang bernama Tenku Nyak Pekan,telah membuka hutan di kampung Sei Bemban (sekarang Pulau kampai),selain menanam lada dan menanam potensi pertanian lainnya.Merasa perlu memperluas areal pertaniannya maka Tengku Nyak Pekan bersama keluaganya membuka hutan pula di Pangkalan Soesoe,sehingga akhirnya area pertanian diwarnai dengan tumbuhnya pohon lada yang cukup banyak.
     Pada tahun 1917,oleh Sultan Langkat maka salah satu anak Tengku Nyak Pekan yang bernama Kobat,diangkat menjadi Petua dan mengepalai daerah Pangkalan Soesoe.Dalam Prkembangannya,maka Pangkalan Soesoe mulai didatangi para pendatang dari pesisir/luar untuk mencoba berusaha dibidang pertanian.pada saat itu belum ada perhubungan darat sehinnga para pendatang menyelusuri laut dan pantai untuk membuka hutan yang masih belum di jamah.
Perahu-perahu dan sagor(sampan) mereka ikatkan di sebuah pohon yang rindang ditepi pantai,selanjutnya lokasi penambatan perahu ini mereka sebut dengan PANGKALAN dan pohon rindang tempat diikatnya dan ditambatkanya sagor trsebut mereka namakan SOERSOER.
     Dari hari kehari pertambahan jumlah pendatang semakin banyak untuk mebuka hutan sebagai lahan pertanian.Menurut ceritanya baik oleh Pemerentah Belanda maupun masyarakat setempat sendiri,menyebut SOERSOER merasa agak sulit sehingga sering terucap menjadi SOESOE.Pada gilirannya oleh Pemerintah Belanda ditetapkan menjadi PANGKALAN SUSU hingga sampai saat sekarang ini.Pada bahagian lain di Pangkalan Brandan pada saat itu berkedudukan seorang Controlleur yang membawahi 4 (empat) orang Datuk beserta daerahnya Yaitu:
datuk Pekan Pangkalan Brandan
  • Datuk Lepan
  • Datuk Besitang/Pangkalan Susu
  • Datuk Pulau Kampai
     Setelah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945,di hapuskanlah Pemerentahan Swa Praja atau Zeltbestuur yang diperrintah oleh Sultan/Raja-Raja di Kerisidenan Sumatera Timur,Termasuk di Pangkalan Susu.Disusunlah pemerintahan sipil di Wilayah Kerisidenan Sumatera Timur yang terdiri dari 6 (enam) Kabupaten Langkat dengan Bupatinya bernama Bapak Alm.ADNAN NOER LUBIS,di resmikan tepatnya tanggal 12 April 1946.dengan di bentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,maka dihapuslah Kerisidenan Sumatera timur dan menetapkan penjabat Pimpinan pemerentahan disemua Kabupaten temasuk kabupaten lankat yang brkedudukan di Binjai(Bupatinya H.O.K. SALAMUDDUN)dengan membawahi 3 (tiga) Kewedanan termasuk didalamnya Kecamatan Pangkalan Susu sebagai bahagian dari kecamatan dikewedanaan Teluk Haru sehingga dengan demikian dapatlah dianggap bahwa kehadiran dan tumbuhnya Kecamatan Pangkalan Susu dimulai pada saat tersebut diatas.

Sumber dari : Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat
Baca juga yang lainnya


Agam Wispi Penyair Pangkalan Susu | Pengerajin Batu Cincin | Jalan-jalan Ke Pantai Kodok | Foto Kebakaran Kota Pangkalan Susu | Anak Susu Punya Lagu | Pangkalan Susu Keliling Dunia | Makan Bakso Di Batu 100 | Keadaan Sekarang | Arti Lambang Kabupaten Langkat | Peta Kota Pangkalan Susu




Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Artikel Diatas

Terima Kasih Atas Komentar Anda